Rabu, 23 Januari 2013

The Law of Attraction

The Law of Attraction atau disebut dengan Hukum Aksi-Reaksi/Sebab-Akibat

Seperti inilah bahasannya, semoga bermanfaat :D
Hukum tentang aksi reaksi biasanya dibahas dalam ilmu Fisika bagian ilmu dinamika. Hukum ini terkenal dengan Hukum Newton 3 nya, yaitu sebagai berikut. Apabila sebuah benda pertama mengerjakan sebuah gaya pada benda ke dua, maka benda kedua akan memberikan gaya dengan besar yang sama kepada benda pertama, namun dengan arah yang berlawanan.
Contoh gampangnya ketika kita mendorong sebuah tembok, pada saat tangan mendorong tembok, maka tangan memberikan gaya dorong kepada tembok sebesar F tangan. Sebaliknya tembok memberikan gaya reaksi sebesar F tembok dengan arah yang berlawanan. Gaya dorong tangan bekerja di tembok dan gaya reaksi tembok bekerja di tangan sehingga tangan terlihat menegang. Kalau ndorongnya kuat bahkan tangan akan terasa sakit. rasa sakit itulah sebagai bukti tembok  memberi gaya reaksi, sehingga gaya tembok bekerja di tangan.
Dalam ilmu sosial, Gaya ini hampir sama dengan hukum "sebab-akibat"Aksi nilainya sebanding dengan sebab dan reaksi sebanding dengan akibat. Sering sekali menjadi bahan pertanyaan siapa yang menjadi sebab dari segala seba? Tentunya Allah SWT dengan segala kemampuan ilmunya.
Gaya aksi dan reaksi adalah gaya sentuh antara benda satu dengan benda yang lain. Gaya ini setiap hari kita lakukan tanpa kita sadari. Gaya aksi dan reaksi ini tidak hanya berlaku pada sentuhan benda fisik saja, namun juga dapat berlaku gaya tak sentuh yang tidak dapat dilihat oleh mata. Contohnya seperti gaya grafitasi bumi ketika duren jatuh dari pohon ke tanah. Selain itu gaya tak sentuh dapat berlaku pada ilmu Sosial dimana Pasti Alam adalah ungkapan dari suatu Budaya. Kita dapat melihat contoh dalam kehidupan sehari-hari.  Barang siapa yang akan berusaha keras (gaya atau usahanya besar) dan positif maka hasil yang akan diperolehpun akan sebanding dengan yang diusahakannya. Begitu sebaliknya apabila kita enggan berusaha (gaya dan usahanya kecil) maka hasil yang diperoleh juga kecil. Tanpa harus berdebat panjang lebar maka kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dapat membuktikannya  dengan jelas. Tetapi bagaimana kita sudah berusaha kok seperti tidak ada hasilnya? Apakah gaya atau enegi kita sia-sia? Karena besarnya gaya adalah sama berarti kalau usahanya belum berhasil, secara teori usahanya belum sampai pada batas yang di perlukan, maka disitulah letaknya sabar dan tawakal. Tetap berpegang teguh dan terus mengusahakan secara maksimal.
Kalau kita ingin menemukan mana ujung dan pangkalnya, atau mana sebab dan akibatnya, maka kita harus mencari sebab dari segala sebab yaitu Allah SWT dengan segala kemampuan ilmunya. Berarti disini Allah dengan segala kemampuan ilmunya berfungsi sebagai Subyek Penentu. dimana yang dicptakan adalah Obyek atau yang ditentukan.  Kita dilarang membicarakan person Allah maka yang kita bicarakan adalah segala kemampuan ilmunya.
Apa sebenarnya yang akan saya kemukakan disini, kalau kita sudah terjebak dalam hukum aksi reaksi tanpa sadar kita tidak faham  mana subyek dan mana obyek maka kita masuk dalam kehidupan yang bagaikan benang kusut. Untuk itu, agar kita tidak seperti demikian, kembalikan setiap persoalan menurut ilmu yang benar sehingga akan memancangkan tonggak sebagai dasar agar menjadi landasan yang kokoh dalam membangaun suatu bangunan. Jadikan ilmu yang benar menjadi penuntun gerak, kearah kehidupan yang lebih baik, bukan semakin kusut.
So, jika ada Aksi/Sebab/tanam dari yang kita perbuat maka akan ada Reaksi/Akibat/Tuai setelahnya bisa baik bahkan buruk sekalipun! Ganbatte!

Selasa, 22 Januari 2013

The Advice

Be a Good Motivator for Everybody's in Your Life, is not Going to be Create a Poor Mentality for Everybody's in Your Life! Saying in the Night for Ever :)